Susu

adalah cairan
bergizi berwarna putih
yang dihasilkan oleh
kelenjar susu mamalia
betina. Susu adalah
sumber gizi utama bagi
bayi sebelum mereka
dapat mencerna
makanan padat. Susu
binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi
berbagai produk seperti
mentega, yogurt, es
krim, keju, susu kental
manis, susu bubuk dan
lain-lainnya untuk
konsumsi manusia.
Susu
mengandung banyak
vitamin dan protein.
Oleh karena
itu, setiap orang
dianjurkan minum susu.
Sekarang banyak susu
yang dikemas dalam
bentuk yang unik. Tujuan
dari ini agar orang
tertarik untuk membeli
dan minum susu. Ada
juga susu yang berbentuk
fermentasi.
Susu tidak hanya dari
sapi, tapi juga dari
beberapa hewan
mamalia lainnya.
Diantaranya:
Domba
Kambing
Kuda
Keledai
Unta, termasuk unta
di Amerika Selatan,
seperti Ilama
Yak

Syarat susu yang baik

Saat masih berada di
dalam kelenjar susu, susu
dinyatakan steril.
Namun, apabila sudah
terkena udara, susu
sudah tidak bisa dijamin
kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik
meliputi banyak faktor,
seperti warna, rasa, bau,
berat jenis, kekentalan,
titik beku, titik didih,
dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung
pada beberapa faktor
seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu
normal biasanya berkisar
dari putih kebiruan
hingga kuning keemasan.
Warna putihnya
merupakan hasil dispersi
cahaya dari butiran-
butiran lemak, protein,
dan mineral yang ada di
dalam susu. Lemak dan
beta karoten yang larut
menciptakan warna
kuning, sedangkan
apabila kandungan
lemak dalam susu
diambil, warna biru akan
muncul.
Susu terasa sedikit manis
dan asin (gurih) yang
disebabkan adanya
kandungan gula laktosa
dan garam mineral di
dalam susu. Rasa susu
sendiri mudah sekali
berubah bila terkena
benda-benda tertentu,
misalnya makanan
ternak penghasil susu,
kerja enzim dalam tubuh
ternak, bahkan wadah
tempat menampung susu
yang dihasilkan nantinya.

Bau susu umumnya
sedap, namun juga
sangat mudah berubah
bila terkena faktor di
atas.

Berat jenis air susu
adalah 1,028 kg/L.

Penetapan
berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah
susu diperah, sebab
berat jenis ini dapat
berubah, dipengaruhi
oleh perubahan kondisi
lemak susu ataupun
karena gas di dalam
susu.

Viskositas susu biasanya
berkisar antara 1,5
sampai 2 cP, yang
dipengaruhi oleh bahan
padat susu, lemak, serta
temperatur susu.

Titik beku susu di
Indonesia adalah -0,520
°C, sedangkan titik
didihnya adalah 100,16
°C. Titik didih dan titik
beku ini akan mengalami
perubahan apabila
dilakukan pemalsuan
susu dengan
penambahan air yang
terlalu banyak karena
titik didih dan titik beku
air yang berbeda.

Susu segar mempunyai
sifat amfoter, artinya
dapat berada di antara
sifat asam dan sifat basa.
Secara alami pH susu
segar berkisar 6,5 –6,7.
Bila pH susu lebih rendah
dari 6,5, berarti terdapat
kolostrum ataupun
aktivitas bakteri.